Dalam sebuah kehidupan. hewan ini berjumlah lima dalam suatu keluarga. Keluarga ini sederhana, dalam keluarga ini ada seekor hewan yang berbeda beda dalam pemikiran, karakter maupun sikap. namun slogan mereka tetap satu.
"Meski berbeda beda tapi tetap satu" Benarkah... ?
Mari simak kisah ini.
Alkisah ada lima ekor katak. Katak pertama bernama si *A*, katak yang kedua bernama si *B*, katak ketiga bernama si *C*, katak ke empat bernama si *D*, dan katak terakhir bernama si *E*. Di hari yang begitu indah 5 katak berkeluarga itu di hampiri oleh sebuah kebahagiaan, rasa damai, aman, nyaman tentram, dan tanpa konflik,
Hari demi hari kian berganti, keluarga itu mempunyai misi yang sama yaitu berburu nyamuk bersama sama, demi menyambung hidup mereka semua.
Dari pagi siang dan malam mereka lalui dengan bahagia.
Rasa keluarga hinggapi kebersmaan mereka.
Bagan 1. Beda pandangan
Pada suatu pagi , sebelum mereka berburu nyamuk ada perdebadatan yang kian sengit, antara si katak *A* yang pertama dan si katak *E* yang terkahir, perdebatan yang sengit terjadi karana mereka ingin menentukan tempat dimana kira2 keluarga tersebut ingin berburu nyamuk.
si katak *C* bertanya kepada semwa anggota katak yang ingin berburu nyamuk. " kira2 hari ini kita berburu nyamuk kemana ya kira2 ?"
Lalu katak *A* yang paling tua mulai berbicara" bahwasanya nyamuk itu paling banyak di sungai amazon, bagaimna kalu kita berburu ke sana? Dengan senyum manis seraya mengajak.
katak *B*, dan katak *D* hanya bilang " aku sih ngikut2 ajah."
Lalu katak *C* mulai bertanya lagi " adakah usulan lain".
lalu dengan tiba2 katak *E* menyahut seraya berkata " kalu menurutku nyamuk paling banyak itu adanya di kaligawe" dengan tersenyum lebar.
Lalu katak *A* hanya diam sembari mendengarkan penjelasan dari katak *E*,
"Kalu kali gawe itu memang biasanya kan banyak nyamuknya, toh tempatnya juga dekat dari sini."
Merasa ada idenya yang menyaingi, si katak *A* memperkuat argumen idenya.
" Kalu menurutku, sungai kali gawe dan sungai amazon itu luasnya lebih besar dari sungai kaligawe, jadi nyamuk di sungai amazon pastinya lebih bnyak dari pada sungai kali gawe".
Sikatak *B*,*C*,*D*. Menggangguk secara bersama karna penjelasan yang masuk akal dari si katak *A*.
Setelah katak *A* memperkuat idenya.
Katak *E* jua tak ingin kalah unjuk bicara.
"Nyamuk itu kan biasanya ada di tempat yang sungainya kecil, karna sungai yang kecil airnya kan tenang, lha jika tenang maka nyamuk akan mudah berkembang"
Akhirnya dengan ide tersebut Si katak ,*B*,*C*,*D*, menyutujui usulan si katak *E*, dan si katak *A* pun harus melepaskan harga idenya yang tak di setujui oleh anggota lainya.
Lalu kemudian mereka bergegas menuju sungai kali gawe yang di pimpin oleh katak *A*.
Dalam sebuah perjalanan katak *A* merasa ingin istirahat, ia merasa bingung dengan jalanya padahal dia sudah tahu.
Ia kemudian mempengaruhi anggotanya untuk istirahat dengan lama. Lalu katak *E* memberi nasehat jngan lama untuk istiratnya. Tapi si katak *A* tak menggubrisnya.
Lalu menjelang sore si katak *A* mengajak melanjutkan perjalanan kembali. Sampai pada waktunya tibalah di sungai kali gawe. Sampai sana mereka kecewa, yang terliahat apa? Nyamuk sepeserpun tak tak ada wujudnya. Kerana nyamuk nyamuknya sudah pergi kepemukiman mencari mangsa. Kecewa sungguh kecewa yang di kata kali gawe banyak nyamuknya tertnya kini tiada. Perut mereka lapar sangat sangat lapar. Saat itu juga yang mereka makan tak lagi yamuk yamuk yang lezat namun yang mereka makan hanyalah kekecewan dan harapan.
Lalu katak *A* marah, seolah olah semua rasa lapar,Kekecewaan,perjuangan yang sia sia ia limpahkan ke katak *E* selaku yang memberi usulan di kali gawe. Setelah kemarahan katak *A*, si katak *B*,*C*,*D*, jua terpengaruh, sehingga mereka terus memaki maki si katak *E",
Hingga sampai akhirnya si katak E minta maap kepada mereka semwa, tapi apa daya? si katak *A*. Terus memprovokasi Dan respon kata maappun tak kunjung ada. Kemudian si katak *E* hanya tersenyum melihat kelucuan keluarganya.
*Jika bisa di usut jika saja si katak *A* tidak istirahat terlalu lama dan tak mempengaruhi anggotanya. Maka mereka akan sampai pada masa dimna mereka akan melahap nyamuk dengan kenyang dan tanpa adanya kekecewaan.
Bagan 2. Konsolidosa.
Kemarahan hari lalu tak kunjung surut. Kobaranya masih trasa. Sampai suatu ketika si katak *A* mengajak jalan jalan si katak *B*,*C*,*D* namun tak mengajak katak *E*.
Ketika katak *E* pngin ikut.
Katak *A* berkata" sudah kamu di rumah dulu, jaga rumah barangkali ada tamu"
Katak *E* menyahut " iya siap" sambil menganggukan kepala dan tersenyum.
Lalu mereka berempat melakukan safari ke suatu tempat.
Kala mereka sampai di suatu tempat.
Si katak *A* mulai menyulut api isu2 yang menjatuhkan si *E*.
Dan semua perhatian si katak *B*,*C*,*D*, tertuju pada kejelakan si katak *E*,
Lalu si katak *A* berkata," bagaimna jika kita lenyapkan saja si katak *E* dari peradaban keluarga kita"
Kerana suasana sulutan itu semakin panas, akhirnya katak *B*,*C*,*D* terselut kobaran amarah. Kemudian si katak *A* membisikan sebuah ide kepada mereka.
Lalu mereka mengamini ide cemerlang dari si katak *A* untuk melenyapkan si katak *E*.
Kemudian mereka membuat sebuah lubang yang sangat dalam dan kemudian dihias agar tidak tampak seperti ada lubang.
Setelah mereka selesai membuat lubang kemudian mereka membuat strategi. Setelah selesai mmbuat strategi dan di sepakati mereka berempat pulang.
Sedangkan di rumah, si katak *E* hanya melayani tamu yang datang dan pergi dengan senyum dari hati.
Dan pada saatnya mereka beempat datang dari safari dan langsung memeluk si katak *E*, seolah2 mereka tak nampakan sesuatu yang mereka rencanakan nantinya untuk si katak *E*.
Bagan 3. Penyingkiran yang sia sia.
Pada keesokan harinya ketika mentari sudah mulai memperlihatkan diri. Angin pagi yang kian berhembus ke angin siang. Di saat itulah rencana yang kemaren telah tersusun akan di eksekusi oleh saudara saudara si katak *E*.
Si katak *A* memberi kode kepada si katak *B*,*C*,*D* untuk sok baik dan kemudian merayu kepada si katak *E* untuk ikut safari sambil mencari nyamuk.
"Ayo E kita pergi" ajakan dari si katak *C*.
"Eeee,, gmn yaaa,?" Sahut si katak *E*.
"Ayolahh..." Ayolahhh" sahut si katak *B* dan , kemudian sahutan mempertegas dari katak *A*" haayyyoo kalu mou ikut "
kemudian si katak *E* memberi jawaban "okelah kalu begitu ".
kemudian mereka berjalan. Dan dengan posisi katak *A*. Di depan, katak *B* nomor 2, katak *C* nomer 3, katak *D* nomor nomer 4, dan kemudian katak *E* paling terkhir. Mereka berbaris. Lalu mereka melakukan perjalan teruuuuss sampai. Suatu ketika si katak *A* melihat lubang yang kemaren telah di buat. Lalu dia memberi kode kepada katak *B*, *C*, *D*, dan si katak *E* dengan polosnya hanya tersenyum karna kode kode tersebut lucu, menurut katak *E*,
Sampai di dekat lubang yang samar. Si katak *A*. Melompat, di lanjut katak *B* kemudian katak *C*, lalu katak *D*, selanjutnya katak *E*, ketika giliran katak *E* melewati lubang yang samar dan tak terlihat, ia tak melompat, dan akhirnya naas. Ia terjembab dalam lubang yang sangat dalam. Ia tak tau...lalu ia bertanya tanya pada diriny sendiri.
" kenapa bisa seperti ini ?? Apakah aku akan mati di dalam lubang ini wahai sang pencipta?"
Smbil berpikir dan melamun dengan raut mimik pasrah, sambil menghadap ke atas lubang. Dalam lubang yang dangat dalam yang terlihat hanya cahaya dari atas lubang. Selang beberapa saat terlihat dari atas lubang saudara saudaranya melihat ke dalam lubang.. sambil berteriak teriak sahut menyahut.
Si katak *A* " mampus kau kafffirrr,, matilah kau dalam lubang kesengsaraan nikmatilah neraka itu fiirr kafiirrrr... Makanya jangan banyak membantah dengan akalmu fire kafiirrr Hahahaha."
Sikatak *B* " mati saja kau disana jangan pernah kembali hai buajingan mati mati sana .. surga tak kan kau temui setelah mati hahaha".
Si katak *C* " hahaha sampai kapan pun kau tak kan pernah bisa blookkk goblokk,.. matiilaaahhh kamu hahaha"
Si katak *D* " heiii kauu, makanya jangan sok... Tamat lahh riwayatmu. Smpailah kamu dalam neraka jahannam. Dasarr munafiiq..!!
geeenddeeengg kamu Hahaha matilaaahh hahaha".
Mereka semua meneriaki si katak *E* dari atas lubang dengan penuh kebahagian, mereka menganggap rencana itu sukses.
Si katak *A* selaku tetua tertawa dan berkata
" hahah hahahaha hahaha hahaha akhirnya rencana kita berhasil".
Teriakan mereka bagaikan suporter sepeakbola melihat clubnya menang dalam kejuaraan.. ya begitulah yang terlihat dari sudut atas lubang.
Namun beda apa yang terlihat katak *E* dari bawah lubang.
Si katak *E* tak tau apa yang di teriaki oleh saudara saudaranya tersebut. Kiranya Yang katak *E* lihat ialahh..
Para saudara saudaranya meneriaki dengan penuh motivasi semngat
"ayo ayoo kamu pasti bisa" dengan senyum yang terlihat dari saudaranya mebuat si katak *E* tak jadi patah arang, justru dengan teriakan itu si katak *E* merasa ada kekuatan yang membangkitkan dirinya dari keputus asaan.
Lalu ia berkata" aku tak mungkin mati di sini, aku harus bangkit. Saudara saudaraku masih membutuhkanku, aku tak sendirian di sini".
Setelah untaian kata yang keluar dalam batinya, ia lalu melompat mencoba naik ke atas lubang, namun ia jatuh.. lalu naik lagi.. lalu jatuh lagi.. mencoba naik lagi lalu jatuh lagi.. mencoba naik lalu jatuh lagi.. ia melihat ke atas.. saudaranya masih terus meneriaki.. lalu triakan itu membuat si katak *E* bertamabah kekuatanya, ia terus mencoba keluar dari lubang. Saudaranya terus meneriaki..
Ia mencoba, saudaranya terus meneriaki. Ia mencoba, saudaranya terus meneriaki.
Ia mencoba, saudaranya terus meneriaki.
Sampai akhirnya sikatak *E* berhasil menaiki lubang.
Kekagetan terjadi diantara si katak *A* , *B* , *C* , *D* mereka tak percaya akan apa yang di lakukan si katak *E* .Mereka bertanya tanya dalam benak mereka "bagaimana bisa dia naik.?".
Setelah bisa naik, si katak *E* tersenyum lalu memeluk seraya berkata " terima kasih banyak saudara saudaraku, sudah membantu menyemangatiku sampai aku bisa kembali keatas sini".
Sampai di atas si katak *E* tak tau. Bahwa saudara saudaranya ingin membunuhnya. Si katak *E* masih mnganggap baik saudara saudaranya hingga masanya.
Benarkah bhineka tunggal ika masih ada dalam dada ?
Lalu jika masih ada, apakah kita masih ingin membunuh karna beda bendera,beda bahasa, beda suku, beda budaya, beda warna kulit, beda pendapat?
Dan Benarkah perbedaan adalah rahmat.?
Wallahua'lam bishowaf..
Hakim Nurjawad
Demak, 20-Juni-2018.
ide imajiner terinspirasi dari kisah realita kemudian di benturkan dengan diskusi dari mulut ke mulut / generasi folklor(generasi menyebarkan kabar, pengetahuan, atau informasi, dari lisan ke lisan). Yang kemudian di benturkan dengan kisah dan terbentuklah tulisan ini.
Tulisan ini memang kurang dari kata sempurna.
Sudilah! bagi para pembaca untuk selalu menumbuhkan kesadaran kritis dalam mengkritisi suatu hal termasuk mengkritisi tulisan ini, dan lebih berterima kasih lagi bagi penulis kepada pembaca untuk memberi komentar kepada si penulis lewat kolom kolom yang sudah ada. Tanpa kritik dan saran dari para pembaca penulis ini bukanlah apa apa. Hehe..
Jangan lupa tetep santuy..😁